Senin, 30 November 2020

PENGEMBANGAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN KESEHATAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PROMOSI KESEHATAN DEFINISI BELAJAR BELAJAR 

1. Diperlukan untuk memperoleh ketrampilan yang dibutuhkan oleh manusia dalam hidup bermasyarakat (konsep Amerika) 
2. Penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme biologi dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia luar dan hidup bermasyarakat
3. Suatu usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup
4. Menghafal, mengingat dan memproduks sesuatu yang dipelajari (konsep Eropa)

PROSES BELAJAR MENCAKUP HAL-HAL;

A.LATIHAN
a. penyempurnaan potensi tenaga-tenaga yang ada dengan mengulang-ulang aktivitas tertentu.
b. Sama dengan pembiasaan
c. Taraf biologis à taraf psikologis  
d. Proses kesadaran à proses ketidak sadaran (otomatisasi)yang menghasilkan tindakan yang tanpa disadari, cepat dan tepat

B. MENAMBAH / MEMPEROLEH TINGKAH LAKU BARU
a. Memperoleh sesuatu yang baru
b. Belum ada à ada, belum diketahui à diketahui, belum Dimengerti à mengerti
c. Terjadi peralihan dari potensi keaktivitasan

CIRI-CIRI KEGIATAN BELAJAR
1. Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang sedang belajar, baik aktual maupun potensial
2. Perubahan tersebut pada pokoknya didapatkan karena kemampuan yang berlaku untuk waktu yang relatif lama
3. Perubahan-perubahan yang terjada karena usaha,bukan karena proses kematangan Hilgard
4. belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan dan reaksi terhadap lingkungan

TEORI PROSES BELAJAR
   Awalnya timb teori stimulus-respons (pangkal pd psikologi asosiasi J Locke & Herbart), tidak memperhitungkan faktor internal mengambil tanggapan-tanggapan dan menggabungkan tanggapan-tanggapan dengan mengulang-ulang yang diperoleh dari pemberian stimulus Teori transformasi berlandaskan psikologi kognitif Neisser, memperhit faktor internal & eksternal merupakan transformasi masukan (input), kemudian input tersebut di reduksi, diuraikan, disimpan,ditemukan lagi & dimanfaatkan Proses belajar bersifat internal yang dipengaruhi oleh faktor eksternal antara lain metode pengajaran

TEORI BELAJAR SOSIAL — Miller
dan Dollard Tingkah laku manusia merupakan hasil belajar. FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR  TEORI BELAJAR GESTALT 
1. Belajar merupakan interaksi antara subjek belajar dengan lingkungannya
2. Seseorang dapat dikatakan belajar apabila ia memperoleh pemahaman dalam situasi yang problematis
3. Pemahaman tersebut ditandai dengan adanya a. Suatu perubahan yang tiba-tiba dari keadaan yang tak berdaya menjadi keadaan yang mampu menguasai atau memecahkan masalah atau problema b.Adanya retensi yang baik c. Adanya peristiwa transfer.
4. Pemahaman didapat dari problem solving
5. Belajar adalah memberikan problem kepada subjek belajar untuk dipecahkan dari beberapa segi

TEORI BELAJAR MENGHAFAL & MENTAL DISIPLIN
1. TEORI MENGHAFAL
a. Belajar adalah menghafal dan menghafal adalah usaha untuk mengumpulkan pengetahuan melalui pembeoan kemudian digunakan apabila diperlukan.
b. Tak sepenuhnya benar, karena manusia dapat berfikir & mempunyai tujuan yakni terjadi hal-hal baru yang bermanfaat bagi dirinya
c. Tak efektif karena akan hilang bila tak difungsikan dan tidak langsung digunakan atau dimanfaatkan dalam hidup sehari-hari
2. TEORI MENTAL DISIPLIN A
Belajar adalah mendisiplinkan mental, melalui latihan terus- menerus secara kontinyu, berencana &teratur. Daya pikir, daya ingat, daya mengamati harus di kembangkan & di pertajam dengan latihan-latihan tertentu.

C. Dua faktor penting dalam melatih daya pikir 
- Faktor Asah Otak :
harus selalu diasah dengan latihan daya pikir sehingga daya yang telah dilatih dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam semua bidang kehidupan. -  Faktor transfer : sering dijumpai dalam belajar tentang suatu ketrampilan atau pengetahuan yang lain. Untuk mempelajari sesuatu yg baru akan dipermudah dengan pengetahuan yang sebelumnya sudah dimiliki Sehingga pengetahuan dan ketrampilan yang diberikan kepada subjek belajar hendaknya dapat ditransfer dalam kehidupan sehari-hari.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BELAJAR J.Guilbert dll
mengelompokan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dalam 4 kelompok besar:
a. Faktor materi; menentukan proses & hasil belajar, misalnya belajar pengetahuan & sikap/ketrampilan menentukan proses belajar
b. Faktor lingkungan fisik (suhu, kelembaban udara, tempat), lingkungan sosial (manusia dengan segala interaksi & representasi)
c. Faktor instrumental: hardware (alat belajar, peraga), software(kurikulum, pengajar, fasilitator, metode)
d. Faktor individual subjek belajar: kondisi fisiologis (kurang gizi, kond panca indra), kondisi psikologis (intelegensi, pengamatan, daya ingat, motivasi dll) 

PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
1. Prinsip 1. Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri si pelajar yang diaktifkan oleh individu itu sendiri. Perubahan persepsi pengetahuan, sikap & perilaku adalah produk manusia sendiri, bukan dipaksakan kepada individu.
2. Prinsip 2.  Belajar adalah penemuan diri sendiri, berupa proses penggalian ide-ide berhubungan dengan diri sendiri & masyarakat sehingga dapat menentukan kebutuhan & tujuan yang akan dicapai
3. Prinsip 3. Belajar adalah konsekwensi dari pengalaman, misalkan kita tidak dapat mengatakan bahwa imunisasi penting, tapi harus memberi imunisasi sehingga orangtua mempunyai pengalaman
4. Prinsip 4. Belajar adalah proses kerjasama & kolabora- sikelompok yang akan memperkuat proses belajar memperoleh pengalaman dari orang lain dan mengembangkan pemikiran dan daya kreasi individu.Implikasi dalam pendidikan kesehatan: dengan pembentukan kelompok & diskusi kelompok mempermudah proses belajar.

Jumat, 20 November 2020

POLA HIDUP SEHAT

Pengertian pola hidup sehat
Pola hidup sehat adalah gaya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi kesehatan. Kesehatan merupakan hal penting yang akan mendukung segala aktivitasmu berjalan dengan lancar. Tak hanya itu, menjaga pola hidup sehat bisa membuat seseorang terhindar dari segala macam penyakit dan virus.

beberapa tips pola hidup sehat yang mudah dilakukan dan pastinya akan membantu kamu untuk menjadi lebih sehat.
1. Pola Hidup Sehat Dengan Mengonsumsi Makanan Bergizi
Makanan adalah salah satu faktor utama dalam hidup sehat. Kamu dapat mengganti makananmu dengan mengonsumsi makanan yang penuh gizi seperti rendah gula, kaya serat, dan banyak vitamin. Makanan penih gizi akan sangat membantu untuk menjadikan tubuh kamu lebih sehat. Hindari makanan berlemak dan makanan yang mengandung pengawet karena hal tersebut dapat berbahaya bagi tubuh.Perbanyaklah sayur dan buah, baiknya kamu mengonsumsi lima sampai enam porsi setiap harinya. 
2. Perbanyak Olahraga
Rutin berolahraga bukan hanya bagian pola hidup sehat dari orang yang memiliki usia muda. Olahraga adalah kegiatan yang penting dilakukan. Berapapun usiamu, usahakan untuk tetap aktif secara fisik. Banyak orang berpikir bahwa olahraga adalah kegiatan yang melelahkan, maka tidak heran apabila saat ini semakin banyak orang yang malas untuk berolahraga.
3. Istirahat Yang Cukup
Istirahat yang cukup adalah bagian yang penting dalam menjalani pola hidup sehat. Kebutuhan istirahat dan tidur setiap individu berbeda-beda sesuai tahap perkembangan aktivitas yang dijalani. National Sleep Foundation merekomendasikan bahwa usia dewasa muda (18-25 tahun) membutuhkan waktu tidur 7-9 jam per malam. Orang yang tidak memiliki waktu tidur cukup berpotensi terkena penyakit mematikan, seperti kanker dan jantung.
4. Perbanyak Minum Air Putih Dan Gosok Gigi Secara Teratur
Banyak orang mengabaikan kesehatan mulut mereka. Biasanya hal ini baru diperhatikan apabila mereka mengalami sakit gigi atau bau tidak sedap di mulut. Padahal kesehatan mulut sangat berkaitan erat dengan kebugaran tubuh kita. Mengapa? Karena mulut adalah tempat dimana bakteri mudah berkembang biak karena kondisinya yang lembab. Jadi apabila bakteri pada mulut dibiarkan, dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
5. Berpikir Positif
Secara psikologi berpikir positif adalah aktivitas berpikir yang dilakukan dengan tujuan untuk membangkitkan aspek positif pada diri, baik itu yang berupa potensi, semangat, tekad, maupun keyakinan diri sehingga memunculkan perasaan, perilaku, dan hal baik yang menjadi sistem berpikir.

Manfaat Menerapkan Pola Hidup Sehat

1. Terhindar dari Berbagai Macam Penyakit
2. Memiliki Banyak Energi
3. Meningkatkan Produktivitas
4. Berat Badan Terjaga
5. Hidup Teratur
6. Bersikap Lebih Positif
7. Kesehatan Mental Terjaga
8. Mempercantik Kulit
9. Meningkatkan Kepercayaan Diri
10. Bisa Menikmati Hidup Secara Optimal






Sabtu, 14 November 2020

KESEHATAN MENTAL

Kesehatan mental

Pengertian Kesehatan Mental

Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.


#Gejala Kesehatan Mental

Gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini, antara lain:

• Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.

• Delusi, paranoia, atau halusinasi.

• Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

• Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.

• Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.

• Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.

• Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.

• Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

• Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.

• Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.

• Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.

• Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.

• Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.

• Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.

• Merokok, minum alkohol lebih dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.

• Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

• Perubahan gairah seks.

• Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.

• Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja.

• Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.


# Penyebab Kesehatan Mental

Beberapa penyebab umum dari gangguan mental, antara lain:

• Cedera kepala.

• Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga.

• Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya.

• Kekerasan pada anak atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak.

• Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.

• Mengalami diskriminasi dan stigma.

• Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.

• Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.

• Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.

• Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.

• Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.

• Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama.

• Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.

• Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk.

• Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang pernah dialami.


# Faktor Risiko Kesehatan Mental

Beberapa faktor risiko gangguan mental, antara lain:

• Perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan antisosial.

• Perempuan setelah melahirkan.

• Memiliki masalah di masa kanak-kanak atau masalah gaya hidup.

• Memiliki profesi yang memicu stres, seperti dokter dan pengusaha.

• Memiliki riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.

• Memiliki riwayat kelahiran dengan kelainan pada otak.

• Memiliki riwayat penyakit mental sebelumnya.

• Mengalami kegagalan dalam hidup, seperti sekolah atau kehidupan kerja.

• Menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.

halodoc-banner

Coronavirus 

Diabetes

Jantung

Stroke

Kehamilan

Kolesterol

Hipertensi

Anemia

Kanker

Reproduksi

Selengkapnya

×

Home/Kesehatan/Kesehatan Mental

Kesehatan Mental

Ditinjau oleh: Redaksi Halodoc

Pengertian Kesehatan Mental


Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.


Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.


Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.


 


Gejala Kesehatan Mental

Gangguan mental atau penyakit mental dapat diawali dengan beberapa gejala berikut ini, antara lain:


Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.

Delusi, paranoia, atau halusinasi.

Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.

Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.

Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.

Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.

Memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.

Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar.

Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.

Mengalami perubahan suasana hati drastis yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.

Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.

Merasa sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.

Merokok, minum alkohol lebih dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.

Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Perubahan gairah seks.

Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.

Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja.

Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.

 


Penyebab Kesehatan Mental


Beberapa penyebab umum dari gangguan mental, antara lain:


Cedera kepala.

Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan mental dalam keluarga.

Kekerasan dalam rumah tangga atau pelecehan lainnya.

Kekerasan pada anak atau riwayat kekerasan pada masa kanak-kanak.

Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.

Mengalami diskriminasi dan stigma.

Mengalami kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.

Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.

Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.

Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.

Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.

Stres berat yang dialami dalam waktu yang lama.

Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.

Tinggal di lingkungan perumahan yang buruk.

Trauma signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau kejahatan dan yang pernah dialami.

 


Faktor Risiko Kesehatan Mental


Beberapa faktor risiko gangguan mental, antara lain:


Perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan antisosial.

Perempuan setelah melahirkan.

Memiliki masalah di masa kanak-kanak atau masalah gaya hidup.

Memiliki profesi yang memicu stres, seperti dokter dan pengusaha.

Memiliki riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.

Memiliki riwayat kelahiran dengan kelainan pada otak.

Memiliki riwayat penyakit mental sebelumnya.

Mengalami kegagalan dalam hidup, seperti sekolah atau kehidupan kerja.

Menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.

 

# Diagnosis Kesehatan Mental

Dokter ahli jiwa atau psikiater akan mendiagnosis suatu gangguan mental dengan diawali suatu wawancara medis dan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh untuk mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.

Jika diperlukan, dokter akan meminta untuk dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak pengidap. Jika kemungkinan adanya penyakit lain sudah dieliminasi, dokter akan memberikan obat dan rencana terapi untuk membantu mengelola emosi pengidap.


# Pencegahan Kesehatan Mental

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan mental, yaitu:

• Melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik.

• Membantu orang lain dengan tulus.

• Memelihara pikiran yang positif.

• Memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.

• Mencari bantuan profesional jika diperlukan.

• Menjaga hubungan baik dengan orang lain.

• Menjaga kecukupan tidur dan istirahat.


# Pengobatan Kesehatan Mental

Beberapa pilihan pengobatan yang akan dilakukan dokter dalam menangani gangguan mental, antara lain:

• Psikoterapi. Psikoterapi merupakan terapi bicara yang memberikan media yang aman untuk pengidap dalam mengungkapkan perasaan dan meminta saran. Psikiater akan memberikan bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. Psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit mental. Beberapa contoh psikoterapi, antara lain cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya.

• Obat-obatan. Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit mental umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia otak di otak. Obat-obatan tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik. Obat-obatan ini umumnya dikombinasikan dengan psikoterapi untuk hasil pengobatan yang lebih efektif.

• Rawat inap. Rawat inap diperlukan jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala-gejala penyakit yang dialaminya atau terdapat kegawatdaruratan di bidang psikiatri, misalnya percobaan bunuh diri.

• Support group. Support group umumnya beranggotakan pengidap penyakit mental yang sejenis atau yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Mereka berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan.

• Stimulasi otak. Stimulasi otak berupa terapi elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.

• Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat. Pengobatan ini dilakukan pada pengidap penyakit mental yang disebabkan oleh ketergantungan akibat penyalahgunaan zat terlarang.

• Membuat rencana bagi diri sendiri, misalnya mengatur gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari, untuk melawan penyakit mental. Rencana ini bertujuan untuk memantau kesehatan, membantu proses pemulihan, dan mengenali pemicu atau tanda-tanda peringatan penyakit.

  

Ketahui info lebih lanjut tentang penyakit yang berkaitan dengan kesehatan mental berikut ini: 

• ADHD

• Agoraphobia

• Anoreksia Nervosa

• Binge Eating Disorder

• BPD Borderline Personality Disorder

• Body Dysmorphic Disorder

• Bulimia

• Depresi

• Gangguan Jiwa

• Gangguan Tidur Berjalan

• Gangguan Tidur

• Gangguan Kecemasan Sosial

• Gangguan Kepribadian Ambang

• Gangguan Bipolar

• Gangguan Kepribadian

• Gangguan Kecemasan Umum

• Gangguan Panik

• Gangguan Kepribadian Narsistik

• Gangguan Kepribadian Paranoid

• Insomnia

• Kepribadian Ganda

• Kesehatan Mental

• Mimpi Buruk

• Night Terror

• OCD

• ODD

• Psikosis

• PTSD

• Psikologi

• Pedofilia

• Retardasi Mental

• Serangan Panik

• Skizofrenia

• Skizofrenia Paranoid

• Stres

• Sindrom Cinderella Complex

Jumat, 06 November 2020

Penyakit

Pengertian penyakit
Penyakit adalah kondisi abnormal tertentu yang secara negatif memengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh tubuh suatu mahkluk hidup, dan bukan diakibatkan oleh cedera eksternal apa pun. Penyakit juga dikenal sebagai kondisi medis yang berhubungan dengan gejala dan tanda klinis tertentu.

Perbedaan sakit dan penyakit
-Sakit
Sakit adalah pandangan atau persepsi seseorang bila merasa kesehatannya terganggu. Sakit adalah hal yang tidak mengenakan atau nyeri yang pasti dirasakan seseorang.
-Penyakit
Penyakit adalah proses fisik dan patofisiologis yang sedang berlangsung dan dapat menyebabkan keadaan tubuh atau pikiran menjadi abnormal.

Sakit dan penyakit itu berbeda. Seseorang dapat merasa sehat (tidak ada sakit maupun penyakit), namun jika merasa tidak sehat, itulah sakit.

Proses terjadinya rasa sakit
Proses merasa sakit disebut persepsi nyeri, atau nosisepsi. Sinyal nyeri dimulai di titik stimulasi dan berlanjut ke saraf dan kemudian ke sumsum tulang belakang Anda hingga sampai ke otak. Inilah waktu dimana otak Anda akan memproses dan memberi tahu Anda untuk bereaksi terhadap rasa sakit.

Penyakit terbagi dua, yang menular dan tidak menular.
Berikut daftar nama-namanya :

-penyakit yang menular
1. Influenza
2. Tuberkulosis (TBC)
3. Muntaber
4. Cacar Air
5. Tifus
6. Campak
7. Pneumonia
8. Hepatitis
9. Penyakit PES
10. Kolera
11. Polio
12. Ebola
13. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndorme)
14. DBD (Demam Berdarah Dengue)
15. Rabies
16. Panu
17. Malaria
18. Cacingan
19. Toksoplasmosis
20. Disentri Hasiler
21. Tetanus
22. Konjungtivitis (Penyakit Mata Merah)
23. SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
24. Rubella
25. Flu Burung (H5N1)
26. Demam Chikungunya
27. Leishmaniasis
28. Demam Kuning
28. Roseola Infatum
29. Anthrax
30. Leptospirosis

-penyakit tidak menular
1.Penyakit Asma
2.Penyakit Osteoporosis
3.Penyakit Rematik
4.Sindrom Iritasi Usus Besar
5.Sariawan
6.Hipertensi
7.Diabetes Mellitus
8.Penyakit Celiac
9.Penyakit Kanker
10.Penyakit Ginjal Kronis
11.Penyakit Kardiovaskular
12.Narkolepsi
13.Narkolepsi
14.Penyebab dan Cara Mencegah Penyakit Tidak Menular
15.Narkolepsi
Dan lain-lainnya.


TEKNIK DASAR SPORT MASSAGE

  Teknik Dasar Sport Massage Sport massage adalah teknik pemijatan yang dirancang khusus untuk membantu atlet dan individu yang aktif secara...